Begitu menderai kucuranmu tertumpah.
Tumpahan tiada arah.
Semua aspek begitu mudah digoyah.
Psikologi terpengaruh begitu mudah.
Hingga raga yang gagah ini harus pasrah.
Pasrah hingga salah tingkah.
Tumpahan tiada arah.
Semua aspek begitu mudah digoyah.
Psikologi terpengaruh begitu mudah.
Hingga raga yang gagah ini harus pasrah.
Pasrah hingga salah tingkah.
Begitu banyak sebab atas kemunculan dirimu.
Dari ayah kehilangan anaknya.
Begitu pula sebaliknya.
Atasan kehilangan bawahannya.
Begitu pula sebaliknya.
Dokter kehilangan pasiennya.
Begitu pula sebaliknya.
Buruh buruh kehilangan penghasilannya.
Berikut beserta teman sejawatnya.
Hingga pemerintah kehilangan eksistensinya.
Disertai dengan segala hujatan untuknya..
Entah seperti apa yang Tuhan ditugaskan padamu.
Hingga semua orang merasakn kehadiranmu.
Mungkin teguran, karena seringnya Tuhan dilupakan.
Bisa juga awalan.
Untuk indahnya masa depan..
Hingga semua orang merasakn kehadiranmu.
Mungkin teguran, karena seringnya Tuhan dilupakan.
Bisa juga awalan.
Untuk indahnya masa depan..
Semoga kehadiranmu membuat semua bisa belajar,
Bahwasanya mendekati Tuhan tak hanya ketika cobaan menghajar.
Karena hujan air mata.
Tak seindah kemilaunya emas permata...
Bahwasanya mendekati Tuhan tak hanya ketika cobaan menghajar.
Karena hujan air mata.
Tak seindah kemilaunya emas permata...
Post a Comment
Post a Comment